Kata Kata Sakit Hati
Sebenarnya dari mana datangnya sakit hati? dari kata-kata pedas orang lain atau justru dari hati kita yang kelewat tinggi melihat diri?
Mungkin bukan sekedar kata-kata pedas, melainkan perlakuan buruk seseorang kepada kita. Bisa jadi mimik yang penuh cibiran, atau bahkan meludah sesaat setelah saling bertatapan. Atau sekedar diabaikan, itupun cukup membuat hati ini terluka. Tapi kesemua itu adalah hal-hal yang terkait dengan faktor di luar diri kita. Yang sejatinya kita memang tidak punya cukup kewenangan untuk mengubahnya. Jika bicara teritori- wilayah kewenangan kita, maka yang bisa kita ubah adalah sikap hati kita, saat serangan “eksternal” itu datang.
Suatu kata, sikap tidak sedap, cacian atau bahkan makian… tidak bisa membuat kita terluka, jika tidak ada penilaian diri yang berlebihan tentang betapa “mulia”nya diri kita ini. Sehinggga (menurut kita) tidak-lah layak, seorang se-mulia kita ini mendapat kata, sikap tidak sedap, cacian juga makian. Nah, jika ini masalahnya… kita bisa mengubahnya. Karena ini adalah masalah internal diri kita.
Mari kita coba, membedah akar masalah dari sakit hati ini… dengan pisau dingin akal sehat kita.
pertama; evaluasi ulang, jangan-jangan ada sikap kita (atau mungkin kata-kata kita)yang menjadi pemicu munculnya serangan eksternal itu.
kedua; jangan-jangan, bukan salah anggapan mereka… namun justru masalah ada di anggapan kita terhadap diri kita. Kita keterlaluan dalam memandang hebat diri kita. Cobalah terus merendah, pastikan kita tidak sekedar jongkok melainkan tiarap… biarkan saja ekspektasi orang lain terhadap kita begitu rendah; itu tidak masalah, karena justru akan menaikan nilai kita, ketika akhirnya kita buktikan, bahwa kita jauh lebih hebat dari ekspektasi mereka tersebut.
Sebenarnya dari mana datangnya sakit hati? dari kata-kata pedas orang lain atau justru dari hati kita yang kelewat tinggi melihat diri?
Mungkin bukan sekedar kata-kata pedas, melainkan perlakuan buruk seseorang kepada kita. Bisa jadi mimik yang penuh cibiran, atau bahkan meludah sesaat setelah saling bertatapan. Atau sekedar diabaikan, itupun cukup membuat hati ini terluka. Tapi kesemua itu adalah hal-hal yang terkait dengan faktor di luar diri kita. Yang sejatinya kita memang tidak punya cukup kewenangan untuk mengubahnya. Jika bicara teritori- wilayah kewenangan kita, maka yang bisa kita ubah adalah sikap hati kita, saat serangan “eksternal” itu datang.
Suatu kata, sikap tidak sedap, cacian atau bahkan makian… tidak bisa membuat kita terluka, jika tidak ada penilaian diri yang berlebihan tentang betapa “mulia”nya diri kita ini. Sehinggga (menurut kita) tidak-lah layak, seorang se-mulia kita ini mendapat kata, sikap tidak sedap, cacian juga makian. Nah, jika ini masalahnya… kita bisa mengubahnya. Karena ini adalah masalah internal diri kita.
Mari kita coba, membedah akar masalah dari sakit hati ini… dengan pisau dingin akal sehat kita.
pertama; evaluasi ulang, jangan-jangan ada sikap kita (atau mungkin kata-kata kita)yang menjadi pemicu munculnya serangan eksternal itu.
kedua; jangan-jangan, bukan salah anggapan mereka… namun justru masalah ada di anggapan kita terhadap diri kita. Kita keterlaluan dalam memandang hebat diri kita. Cobalah terus merendah, pastikan kita tidak sekedar jongkok melainkan tiarap… biarkan saja ekspektasi orang lain terhadap kita begitu rendah; itu tidak masalah, karena justru akan menaikan nilai kita, ketika akhirnya kita buktikan, bahwa kita jauh lebih hebat dari ekspektasi mereka tersebut.
Berikut dibawah ini kata kata sakit
hatinya:
Jangan pernah katakan dan menilai
bahwa aku adalah wanita yang angkuh.
Aku tidak pernah memandang status
sosial untuk menjalin sebuah persahabatan.
Belajarlah bertutur kata yang sopan
agar aku tidak terpancing untuk menjadi marah.
Siapapun Anda, jika Anda berlaku
tidak baik, aku memiliki hak penuh untuk “menyingkirkan” Anda dari akun
Facebookku.
Jangan memandang rendah apalagi
memandang sebelah mata terhadap apa yang aku lakukan, sebab apa yang Anda
lakukan belum tentu lebih baik dari apa yang aku lakukan.
Hidup ini UP & Down.
Aku mengalah bukan berarti aku
kalah.
Belajarlah bertutur kata yang sopan
agar aku tidak terpancing untuk menjadi marah.
Siapapun Anda, jika Anda berlaku
tidak baik, aku memiliki hak penuh untuk
“menyingkirkan” Anda dari akun Facebookku.
“menyingkirkan” Anda dari akun Facebookku.
Jangan memandang rendah apalagi
memandang sebelah mata terhadap apa yang aku lakukan, sebab apa yang Anda
lakukan belum tentu lebih baik dari apa yang aku lakukan.
Setiap manusia mempunyai hati
nurani. Apakah Anda masih memilikinya?
Jangan pernah berfikir bahwa hidup
Anda lebih beruntung dari aku. Sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi
bahkan 1 detik di depan kita.
Kalah atau menang.. yang penting adalah
aku berada pada jalanku, pilihanku dan hatiku
Belajarlah dari apa yang engkau
katakan, karena aku adalah korban dari apa yang kau keluarkan dari mulutmu itu.
Menatap senyuman dalam wajahmu.. Menyadari bahwa tak seharusnya aku kehilangan itu.. Malam tadi, kembali memimpikan dirimu.. Memimpikan saat-saat kita bersama dulu.. Bantu aku keluar dari jerat cintamu.. Cinta palsu yang kau berikan padaku.. Aku benci harus terpuruk lagi..
Berteman baik dengan kesepian.. Aku lelah.. Aku lelah menunggu engkau memberikan hati untukku..
Biarkan kumemilih jalanku.. Dan kubiarkan kau memilih jalanmu tanpa bersamaku kau yg telah jauh pergi sekian lama dan menghancurkan beribu harapan kini kau datang dengan seuntai senyuman yg semanis dulu
Sosok wajahmu kembali datang menghiasi anganku.. Sosok wajah yang sebenarnya telah lama pergi.. Kupendam luka ini, kubiarkan cinta tetap bersemi walau engkau telah menghancurkannya..
Wangi aroma tubuhmu masih membekas.. Peluk hangat dekapanmu selalu kurindukan.. Doaku tak pernah salah.. Doa ini untukmu, seseorang disana yang tak lagi bersamaku..
Kuharap engkaulah yg menjadi jawaban dari doaku. Doa serta penantian panjangku didalam kesepian yg tak berujung ini.. Dan mimpi terindahku hanyalah bersamamu, selamanya..
Maafkan aku klo harus begini caranya.. Melepasmu, caraku mencintaimu.. Tak berharap banyak engkau tuk kembali. Kan kutunjukkan aku masih bisa tuk berdiri.. Rasa ini selalu hadir untukmu.. Sesuatu yang mungkin kau takkan pernah tau..
Berikan cintamu padanya seperti kau mencintaiku. Berikan sayangmu juga seperti kau tulus menyayangiku dulu Buang air matamu, buang semua kenangan cinta kita. Tataplah hari-hari baru bersamanya Apalah arti luka yang kupunya.. Ku hanya ingin melihatmu bahagia, walau itu tanpaku..
Kau seret hatiku pergi bersamamu.. Pergi meninggalkan semua rasa cinta tanpa ada sisa
Betapa kuingin menepis bayangmu.. Betapa ingin kuhempaskan rasa sakit ini.. Dan sampai kapanpun kau takan mengerti.. Mengapa cinta ini kupertahankan sampai mati
Menatap senyuman dalam wajahmu.. Menyadari bahwa tak seharusnya aku kehilangan itu.. Malam tadi, kembali memimpikan dirimu.. Memimpikan saat-saat kita bersama dulu.. Bantu aku keluar dari jerat cintamu.. Cinta palsu yang kau berikan padaku.. Aku benci harus terpuruk lagi..
Berteman baik dengan kesepian.. Aku lelah.. Aku lelah menunggu engkau memberikan hati untukku..
Biarkan kumemilih jalanku.. Dan kubiarkan kau memilih jalanmu tanpa bersamaku kau yg telah jauh pergi sekian lama dan menghancurkan beribu harapan kini kau datang dengan seuntai senyuman yg semanis dulu
Sosok wajahmu kembali datang menghiasi anganku.. Sosok wajah yang sebenarnya telah lama pergi.. Kupendam luka ini, kubiarkan cinta tetap bersemi walau engkau telah menghancurkannya..
Wangi aroma tubuhmu masih membekas.. Peluk hangat dekapanmu selalu kurindukan.. Doaku tak pernah salah.. Doa ini untukmu, seseorang disana yang tak lagi bersamaku..
Kuharap engkaulah yg menjadi jawaban dari doaku. Doa serta penantian panjangku didalam kesepian yg tak berujung ini.. Dan mimpi terindahku hanyalah bersamamu, selamanya..
Maafkan aku klo harus begini caranya.. Melepasmu, caraku mencintaimu.. Tak berharap banyak engkau tuk kembali. Kan kutunjukkan aku masih bisa tuk berdiri.. Rasa ini selalu hadir untukmu.. Sesuatu yang mungkin kau takkan pernah tau..
Berikan cintamu padanya seperti kau mencintaiku. Berikan sayangmu juga seperti kau tulus menyayangiku dulu Buang air matamu, buang semua kenangan cinta kita. Tataplah hari-hari baru bersamanya Apalah arti luka yang kupunya.. Ku hanya ingin melihatmu bahagia, walau itu tanpaku..
Kau seret hatiku pergi bersamamu.. Pergi meninggalkan semua rasa cinta tanpa ada sisa
Betapa kuingin menepis bayangmu.. Betapa ingin kuhempaskan rasa sakit ini.. Dan sampai kapanpun kau takan mengerti.. Mengapa cinta ini kupertahankan sampai mati
nah sekian dulu iya sobat semoga artikel yang saya posting dapat bermanfaat bagi sobat pembaca..
kunjungi selengkap nya di http://primasarastio.blogspot.com
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori kata kata bijak
dengan judul Kata Kata Sakit Hati. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://primasarastio.blogspot.com/2013/11/kata-kata-sakit-hati.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Wednesday, 13 November 2013
Belum ada komentar untuk "Kata Kata Sakit Hati"
Post a Comment